Menggali Potensi Bisnis Digital melalui Perilaku Konsumtif Generasi Z

Bisnis digital bukanlah konsep baru karena sudah ada sejak lama. Namun, dengan berfokus pada Generasi Z (Gen Z) dan kecenderungan mereka untuk menjadi digital-native, kepentingannya menjadi sangat tinggi saat ini. Gen Z lahir di dunia di mana teknologi mendominasi, yang menyebabkan mereka memiliki selera dan kebiasaan khusus yang menentukan bagaimana mereka berhubungan dengan aktivitas bisnis digital.
Menurut sebagian besar penelitian, Gen Z menghabiskan banyak waktu untuk online - misalnya, sebuah survei menemukan bahwa sekitar 50% dari kelompok usia tersebut menghabiskan setidaknya sebelas jam seminggu untuk menatap layar (Suwana et al., 2020). Hal ini, pada gilirannya, merupakan kontribusi besar terhadap kecanduan massal yang dimiliki oleh banyak dari mereka terhadap dunia digital yang membentuk konsumsi mereka. Di sisi lain, sebagai imigran digital, mereka juga tidak pernah duduk diam sebagai pengguna, melainkan mendorong konten melalui kreasi sendiri, sehingga membentuk tren dan konten media sosial secara keseluruhan (Rastati, 2018; Ameen, 2023)
Selain itu, pola konsumsi Gen Z sangat dipandu oleh etika mereka, terutama yang berkaitan dengan keberlanjutan dan keadilan sosial. Penelitian menunjukkan bahwa kelompok ini cenderung memilih merek yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab (Andruszkiewicz, 2023; Kara & Min, 2023). Sebagai contoh, telah ditunjukkan bahwa konsumen Z memperhatikan label ramah lingkungan dan ingin melakukan pembelian yang sesuai dengan keyakinan mereka (Song et al., 2020). Hal ini konsisten dengan temuan lain yang menunjukkan bahwa Gen Z dapat terhubung dengan merek yang mampu menghasilkan dan memberikan produk atau pengalaman merek yang unik yang dapat beresonansi dengan kebutuhan mereka akan keaslian merek (Singh, 2023; Wang, 2023).
Terkait dengan bisnis ritel digital kami, e-commerce dan pembayaran kode QR telah mengubah cara pandang generasi Z terhadap merek. Kepribadian mereka yang melek teknologi memfasilitasi penggunaan aplikasi belanja online yang sangat berguna bagi perusahaan yang ingin menyasar segmen ini (Persada et al., 2021). Teori Perilaku Terencana telah digunakan di masa lalu dengan tujuan yang sama baiknya dengan tujuan pernyataan niat perilaku Gen Z terhadap penggunaan e-wallet, karena anak-anak muda ini dengan mudah menerima hal-hal baru dalam teknologi (Persada et al., 2021).
Selain itu, transformasi digital di berbagai bidang bisnis diperkuat oleh Pandemi COVID-19 yang mengharuskan bisnis mengubah kerangka kerja mereka untuk memenuhi permintaan pelanggan Gen Z. Perubahan ini telah menyoroti pentingnya mengajarkan literasi media dan literasi digital, karena Gen Z berinteraksi dengan dunia digital yang lebih canggih yang penuh dengan prospek dan juga tantangan (Sujoko, 2023; Alfarizi, 2023). Ancaman disinformasi dan risiko keamanan online menyoroti permintaan akan program yang terstruktur dengan baik untuk literasi media (Sujoko, 2023).
Secara keseluruhan, ruang lingkup bisnis digital dan Generasi Z saling tumpang tindih dengan sejumlah manfaat bagi pemasar dan bisnis serta sejumlah tantangan. Mempersiapkan strategi yang efektif untuk menarik perhatian generasi ini dan mendorong mereka untuk membeli dan tetap setia pada merek membutuhkan pemahaman yang tepat tentang fitur, kepercayaan, dan perilaku mereka. Generasi Z akan terus mendominasi lanskap perdagangan, dan karena alasan ini, penting bagi bisnis untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan baru yang akan mereka bawa.
Referensi:
freepik.com
Alfarizi, M. (2023). Digitalisasi kartu tanda penduduk dan partisipasi generasi milenial-gen z: menelaah adopsi reformasi digital dalam kebijakan kependudukan di Indonesia. Jurnal Studi Kebijakan Publik, 2(1), 41-54. https://doi.org/10.21787/jskp.2.2023.41-54
Amin, N. (2023). Psikologi generasi z dan teknologi zaman baru: implikasi untuk penelitian di masa depan. Psychology and Marketing, 40(10), 2029-2040. https://doi.org/10.1002/mar.21868
Andruszkiewicz, K. (2023). Sikap dan perilaku pro-lingkungan dari perwakilan generasi z dari contoh Polandia dan Jerman. Sustainability, 15(20), 15068. https://doi.org/10.3390/su152015068
Kara, A. & Min, M. (2023). Perilaku konsumsi berkelanjutan konsumen Gen Z: pemberi pengaruh dan moderator. Jurnal Internasional Keberlanjutan dalam Pendidikan Tinggi, 25(1) 124 - 142. 10.1108/ijshe-08-2022-0263.
Persada, S., Dalimunte, I., Nadlifatin, R., Miraja, B., Redi, A., Prasetyo, Y., ... & Lin, S. (2021). Mengungkap niat perilaku generasi z yang melek teknologi untuk menggunakan penggunaan dompet elektronik: pengukuran berbasis theory of planned behavior. International Journal of Business and Society, 22(1), 213-226. https://doi.org/10.33736/ijbs.3171.2021
Rastati, R. (2018). Literasi media bagi digital native: perspektif generasi z di Jakarta. Jurnal Kwangsan, 6(1), 60. https://doi.org/10.31800/jtp.kw.v6n1.p60--73
Singh, D. (2023). Mempengaruhi pola pikir gen z terhadap suatu produk melalui content marketing. Epra International Journal of Economics Business and Management Studies, 5-16. https://doi.org/10.36713/epra13508
Song, Y., Qin, Z., dan Qin, Z. (2020). Pemasaran hijau untuk konsumen gen z di Cina: memeriksa faktor-faktor mediasi dari pembelian yang terinformasi label ramah lingkungan.
Sage Open, 10(4). https://doi.org/10.1177/2158244020963573
Sujoko, A. (2023). Literasi media bagi gen-z di man 1 kota malang. Pengabdianmu Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 8(4), 577-585. https://doi.org/ 10.33084/pengabdianmu.v8i4.4681
Suwana, F., Pramiyanti, A., Mayangsari, I., Nuraeni, R., & Firdaus, Y. (2020). Penggunaan media digital generasi z di masa pandemi covid-19. Jurnal Sosioteknologi, 19(3), 327-340. https://doi.org/10.56143/sostek.itbj. 2020.19.3.2
Wang, J. (2023). Perilaku konsumsi generasi z: bukti dari Cina. Advances in Economics and Management Research, 7(1), 568. https://doi.org/10.56028/aemr.7.1.568.2023