Guest Lecture and Launching of International Class 2022
Dalam rangka peluncuran kelas internasional, Program Studi Bisnis Digital Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Negeri Surabaya mengadakan International Guest Lecture pada tanggal 26 Februari 2022.
Acara dibuka oleh Ketua Program Studi Bisnis Digital Bapak Hujjatullah Fazlurrahman, S.E., M.BA., dan sambutan dari Ketua Jurusan Manajemen serta acara dibuka oleh Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Unesa.
Melalui kelas internasional Program Studi Bisnis Digital ini diharapkan mahasiswa dapat termotivasi untuk menimba ilmu, memperluas wawasan, serta berprestasi di level internasional. Bapak Hujjatullah juga menuturkan bahwa "Program studi Bisnis digital FEB Unesa bekerja sama dan berkolaborasi dengan Universiti Teknologi MARA Malaysia dan Universiti Tun Hussein Onn Malaysia untuk meningkatkan dan mengembangkan keterampilan mahasiswa melalui student exchange program".
Dilanjutkan sambutan berikutnya oleh Ketua Jurusan Manajemen Bapak Dr. Ulil Hartono, S.E., M.M. Beliau mengemukakan bahwa adanya kelas internasional bukan hanya tentang pengenalan dan penyampaian dalam bahasa asing tetapi kelas internasional harus mampu menghadirkan cara pandang, cara berpikir dan cara kerja secara internasional. Kelas internasional harus mengadopsi budaya internasional yang positif. Mahasiswa dituntut untuk memiliki kompetensi dan daya saing di pasar kerja internasional. "Saya yakin dosen Bisnis Digital akan siap mengantar Anda ke sana. Saya harap Anda dapat mengikuti semua kegiatan, menikmati prosesnya dengan terus memberikan saran dan kritik yang membangun terhadap program studi", ujar Pak Ulil.
Sambutan selanjutnya dari Dekan FEB Unesa Bapak Dr, Anang Kistyanto S.Sos., M.Si., beliau menyampaikan bahwa FEB Unesa memfasilitasi berbagai diseminasi ilmu unggulan dari akademisi di industri internasional untuk meningkatkan daya saing global melalui kegiatan webinar dengan menghadirkan dosen tamu di kelas internasional. Topik yang sangat menarik yaitu tentang manajemen bisnis digital berkelanjutan. Perusahaan dapat menghabiskan lebih banyak biaya untuk praktik bisnis yang berkelanjutan dan juga dapat menghasilkan profitabilitas perusahaan. Pada dasarnya perusahaan yang mengutamakan keberkelanjutan lingkungan adalah perusahaan yang paling menguntungkan. "Mahasiswa diharapkan dapat mengadopsi cara berpikir berdasarkan keberlanjutan lingkungan sebagai calon pengambil keputusan dan teknopreneur etis di masa depan", tutur Bapak Anang dalam sambutannya.
Dalam acara ini pemaparan materi dari Bapak Ulil Amri M.App. Anth., PhD menjelaskan dari perspektif environmental studies. Beliau menjelaskan tentang bagaimana caranya bertahan di keberlangsungan bisnis dari perpektif studi lingkungan. SDG sangat penting untuk kita sebagai suatu pedoman hidup dengan berbagai perubahan iklim, dilema tentang ekonomi dan ekologi, era digital, dan keberlanjutan era digital yang dipengaruhi oleh teknologi, manusia, bisnis, dan lingkungan. Seperti yang kita ketahui bahwa SDGs merupakan salah satu gagasan internasional yang dicetuskan PBB dengan tujuan untuk mensejahterakan masyarakat dunia di tengah berbagai permasalahan sosial, ekonomi, dan perubahan iklim. Tujuan SDGs nomer 11 tentang kota dan pemukiman yang berkelanjutan dan nomer 12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab memiliki kaitan erat dengan keberlanjutan bisnis digital. Sebagai individu yang bertanggung jawab, kita harus menjalankan bisnis yang ramah lingkungan dengan mengkolaborasikan aspek ekonomi dan aspek ekologi sehingga ketika kita menjalankan bisnis tidak ada organisme atau lingkungan yang terkena dampak negatif dari proses operasionalisasi bisnis. Terdapat kemungkinan yang potensial terkait kombinasi antara ekonomi dan ekologi. Teknologi digital akan mengurangi emisi karbon atau jejak ekologi. Mr. Ulil Amri menegaskan bahwa mahasiswa prodi bisnis digital diharapkan untuk mulai memikirkan dan merancang ide bisnis yang mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan melindungi ekosistem serta lingkungan sekitar.
Selain itu terdapat pula pemaparan materi dari pemilik salah satu start up yaitu Abby Dodd yang membahas tentang start up yang dimilikinya, beliau mengemukakan bahwa "Groove" adalah start-up yang mengusung digital sustainability. Start-up ini dipimpin oleh Abby Dodd, Emmy Wagner, dan Stella Beemer. Groove merupakan ekstensi Google Chrome gratis yang menggunakan basis data informasi perusahaan terkait sustainability untuk menilai produk secara online berdasarkan tiga kategori: emisi karbon, perdagangan yang adil, dan dampak limbah.
Video lengkap dapat dilihat disini:
https://www.youtube.com/watch?v=KMC6RPk5F3U