Kuliah Praktisi: Business Architecture di Accenture Baltics Membuka Wawasan Mahasiswa tentang Cross Culture Management

Program Studi Bisnis Digital Universitas Negeri Surabaya kembali menggelar kuliah praktisi yang kali ini mengundang ahli dari Accenture Baltics. Acara bertajuk “Business Architecture and Cross-Culture Management” ini diadakan untuk memperdalam pemahaman mahasiswa terkait manajemen lintas budaya, terutama dalam konteks bisnis global yang semakin kompleks.
Pembicara utama dalam kuliah ini adalah Soca Indriya, S.E., M.Sc, seorang Business Architect di Accenture Baltics yang memiliki pengalaman lebih dari satu dekade dalam mengelola proyek-proyek multinasional. Dalam sesi tersebut, beliau membahas bagaimana pentingnya memahami dinamika lintas budaya dalam merancang arsitektur bisnis yang efektif, khususnya di kawasan Baltik yang terkenal dengan keberagamannya.
“Dalam dunia yang semakin terhubung, kemampuan untuk bekerja di berbagai budaya adalah kunci sukses. Arsitektur bisnis yang kokoh harus mempertimbangkan aspek-aspek budaya yang mempengaruhi komunikasi, pengambilan keputusan, dan kolaborasi,” ungkap Soca Indriya, S.E., M.Sc.
Mahasiswa yang hadir sangat antusias, terlebih lagi dengan studi kasus yang disajikan tentang proyek lintas budaya yang pernah ditangani Accenture. Studi kasus ini memperlihatkan bagaimana perbedaan budaya dapat mempengaruhi strategi bisnis dan keputusan operasional. Selain itu, mahasiswa diajak untuk berdiskusi tentang bagaimana bisnis digital dapat berkembang dengan memperhatikan aspek-aspek budaya yang beragam.
Koordinator Program Studi Bisnis Digital, Hujjatullah Fazlurrahman, S.E., M.B.A., menyampaikan bahwa kuliah praktisi ini merupakan bagian dari upaya universitas untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan global. “Dengan mendatangkan praktisi dari perusahaan besar seperti Accenture, kami berharap mahasiswa bisa mendapatkan wawasan langsung dari dunia industri dan memahami pentingnya manajemen lintas budaya dalam arsitektur bisnis,” ujar Hujjatullah Fazlurrahman, S.E., M.B.A.
Acara ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana mahasiswa diberikan kesempatan untuk bertanya langsung mengenai implementasi teori dalam praktik serta tips menghadapi tantangan lintas budaya di dunia bisnis.
Kuliah praktisi seperti ini merupakan agenda rutin di Program Studi Bisnis Digital Universitas Negeri Surabaya, dengan tujuan menjembatani teori akademik dan praktik industri. Mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan keterampilan yang relevan untuk berkarier di perusahaan multinasional.